Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat
Minggu, 6 September 2009 22:57
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak perasan/ remasan daun dan ranting tumbuhan Gambir (Uncaria gambir Roxb.). Gambir adalah tumbuhan perdu setengah merambat dengan percabangan memanjang. Daun oval, memanjang, ujung meruncing, permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai daun pendek. Bunganya tersusun majemuk dengan mahkota berwarna merah muda atau hijau; kelopak bunga pendek, mahkota bunga berbentuk corong (seperti bunga kopi), benang sari lima, dan buah berupa kapsula dengan dua ruang.Gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih, gambir merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu proses pencernaan. Fungsi lain adalah sebagai campuran obat, seperti sebagai luka bakar, obat sakit kepala, obat diare.Gambar : Pengeringan Gambir dengan panas sinar matahari.obat disentri, obat kumur-kumur, obat sariawan, obat sakit kulit, penyamak kulit, dan bahan pewarna tekstil. Gambir sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dari Pulau Sumatera sampai dengan Pulau Papua. Di Indonesia gambir umumnya dikenal berasal dari Propinsi Sumatera Barat terutama dari Kabupaten 50 Kota. Gambir adalah komoditi ekspor untuk negara India, Bangladesh, Pakistan dan sebagian negara di Benua Eropa. Selain di Propinsi Sumatera Barat, di pulau Sumatera yaitu di Sumatera Utara gambir juga dikembangkan seperti di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Deli Serdang dan Kabupaten Pakpak Bharat. Gambir juga tumbuh dengan baik di Kabupaten Pakpak Bharat dan Gambir adalah salah satu komoditi unggulan Kabupaten Pakpak Bharat di samping nilam, kopi dan kemenyan. Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar atau bahkan hampir seluruhnya dikembangkan di lahan perbukitan dan lahan miring dan ini sangat cocok dengan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat. Sebanyak 700 Ha lebih Gambir dikembangkan di Kabupaten Pakpak Bharat dengan produksi 400 Ton lebih setiap tahun.
Hingga saat ini sebagian besar petani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat dalam mengolah daun dan ranting gambir menjadi getah gambir masih dengan cara dan menggunakan alat yang cukup sederhana dan pengolahannya dilakukan pribadi walau sudah ada yang melakukannya dengan berkelompok. Empat proses utama untuk merubah daun/ ranting gambir menjadi getah gambir masih dilakukan dengan cara tradisional yaitu; merebus dengan menggunakan dandang rebusan dengan kapasitas 30 s/d 60 kg daun gambir/ batch, memeras/ meremas dengan menggunakan alat peras tradisional dengan kapasitas 30 kg daun hasil rebusan/ 30 menit, mencetak dengan menggunakan tangan dengan bantuan kain atau dengan cetakan dari bambu dan mengeringkan dengan menggunakan panas matahari dan rembesan langsung panas dari perebusan.
Ada tiga cara yang dilakukan petani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat dalam menjual komoditi gambirnya yaitu; menjual daun dengan harga Rp. 500,- hingga Rp. 700,-,/ kg menjual getah gambir hasil perasan yang belum dikeringkan dengan harga Rp. 2.500,- hingga Rp. 2.800,-/kg dan menjual getah kering dengan harga Rp. 20.000,- hingga Rp. 22.000,-/kg
Untuk mendukung pengembangan komoditi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat mulai dari budi daya hingga pemasaran getah gambir kering, dalam budi daya Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat memberikan bantuan bibit gambir dan mendukung melalui penyuluhan untuk pemeliharaan tanaman gambir. Dalam pengolahan dan pemasaran mendorong dan mengorganisir petani gambir di Kabupaten Pakpak Bharat untuk bekerja dalam kelompok kelompok usaha bersama. Dalam hal pemasaran Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat menghubungkan dan menjajaki kerjasama dagang antara kelompok kelompok usaha bersama petani/ pengolah gambir di Kabupaten Pakpak dengan eksportir gambir, dan mengingat nilai lebih yang dihasilkan jika menjual dalam bentuk getah kering, melalui kelompok kelompok usaha bersama mendorong agar petani/ pengolah gambir di Kabupaten Pakpak Bharat agar menjual komoditi gambirnya dalam bentuk getah kering.
Khusus dalam pengolahan, Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat masih menangani dari sisi perebusan dan pemerasan/ peremasan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan bantuan dandang perebusan dengan kapasitas 60 kg daun gambir kering dengan bahan dandang terbuat dari Stainless Steel dan alat peras/ remas dengan kapasitas 30 kg daun hasil rebusan/ 15 menit. Bapak Ir. Rusman Solin (Kepala Bidang Perindustrian, Dinas Perindagkop & UKM Kab. Pakpak Bharat) menuturkan untuk mendukung pengembangan komoditi gambir di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat akan memberikan bantuan peralatan kepada petani/ pengolah gambir maupun kelompok kelompok usaha bersama petani/ pengolah gambir sebanyak 75 set berupa dandang/ tungku dan alat peras/ remas, bantuan ini diharapkan dapat menjadi stimulan bagi petani/ pengolah gambir di Kabupaten Pakpak Bharat untuk tetap mengembangkan komoditi gambir.[ohsg]
Sumber:
No comments:
Post a Comment