Samosir Art Festival Angkat Budaya Batak dan Cinta Lingkungan
Parapat, Sumut - Untuk mempromosikan kecintaan terhadap lingkungan dan Danau Toba, para seniman dan pecinta lingkungan menggelar acara bertajuk Samosir Art Festival di Pantai Pasir Putih Parbaba, Pangururan, Kabupaten Samosir. Dalam acara yang dimulai pada tangghal 28 dan berakhir pada 29 Desember ini menampilkan berbagai acara seperti pertunjukkan seni dan workshop tenun ulos batak.
"Tujuan utama acara ini untuk membangkitkan rasa cinta kepada lingkungan, terutama terhadap Dsanau Toba. Keindahan Danau Toba yang luar biasa ini jangan sampai rusak oleh prilaku manusia," kata Annete Siallagan, Koordinator Acara Samosir Art Festival, Kamis (29/1/2011).
Dalam cara ini, panitia menggelar workshop tenun ulos batak, permainan tradisional anak-anak batak, festival layang-layang, workshop pembuatan gerabah, workshop melukis, dan pestas seni. Para pengunjung bebas mengikuti acara yang ada.
Victoria Rinaux Abdoulaeva, pelukis yang terlibat dalam festival ini, menjelaskan, festival sangat bagus untuk mendorong generasi muda mencintai lingkungan. Dia sendiri mengajak puluhan ana-anak usia sekolah dasar untuk melukis tentang rasa cinta, hati, dan perasaan. Semua lukisan dia proyeksikan kepada kecintaan terhadap lingkungan hidup.
Direktur Pusat Latihan Opera Batak Thomson Hutasoit, yang juga terlibat dalam festival ini, memberi apresaia atas terselenggaranya festival. Hanya saja, dia mengkritik kinerja panitia yang terkesan kurang koordinasi.
Sumber: http://oase.kompas.com
Parapat, Sumut - Untuk mempromosikan kecintaan terhadap lingkungan dan Danau Toba, para seniman dan pecinta lingkungan menggelar acara bertajuk Samosir Art Festival di Pantai Pasir Putih Parbaba, Pangururan, Kabupaten Samosir. Dalam acara yang dimulai pada tangghal 28 dan berakhir pada 29 Desember ini menampilkan berbagai acara seperti pertunjukkan seni dan workshop tenun ulos batak.
"Tujuan utama acara ini untuk membangkitkan rasa cinta kepada lingkungan, terutama terhadap Dsanau Toba. Keindahan Danau Toba yang luar biasa ini jangan sampai rusak oleh prilaku manusia," kata Annete Siallagan, Koordinator Acara Samosir Art Festival, Kamis (29/1/2011).
Dalam cara ini, panitia menggelar workshop tenun ulos batak, permainan tradisional anak-anak batak, festival layang-layang, workshop pembuatan gerabah, workshop melukis, dan pestas seni. Para pengunjung bebas mengikuti acara yang ada.
Victoria Rinaux Abdoulaeva, pelukis yang terlibat dalam festival ini, menjelaskan, festival sangat bagus untuk mendorong generasi muda mencintai lingkungan. Dia sendiri mengajak puluhan ana-anak usia sekolah dasar untuk melukis tentang rasa cinta, hati, dan perasaan. Semua lukisan dia proyeksikan kepada kecintaan terhadap lingkungan hidup.
Direktur Pusat Latihan Opera Batak Thomson Hutasoit, yang juga terlibat dalam festival ini, memberi apresaia atas terselenggaranya festival. Hanya saja, dia mengkritik kinerja panitia yang terkesan kurang koordinasi.
Sumber: http://oase.kompas.com
No comments:
Post a Comment