Modernisasi Gempur Sendi Kebesaran Gondang Batak
BALIGE, SUMUT ( Berita ) : Modernisasi telah menggempur
sendi kebesaran “gondang Batak”. “Kita hanya bisa melihat alat kesenian
itu dimainkan dengan versi modern. Repertoar yang asli sudah jarang
dimunculkan,” ujar Monang Naipospos, budayawan Batak dari Tobasa,
Selasa [17/08].
Ia menuturkan, gondang merupakan salah satu karya seni musik yang sangat
kaya dan menjadi kekaguman bagi dunia. “Repertoarnya beragam, memenuhi
segala kebutuhan seni, untuk berbagai kegiatan, seperti upacara
keagamaan, adat dan hiburan,”jelasnya.
Pargonsi (pemainnya), kata Monang, tidak lagi mementingkan penguasaan
ragam gondang. Sebab, umumnya masyarakat lebih menginginkan irama
modern. Misalnya, nyanyian dan musik dangdut.
Monang, yang juga Ketua Badan kehormatan DPRD Tobasa ini menyebutkan,
saat ini para seniman tua sudah jarang memunculkan ragam gondang,
karena ketidakmampuan masyarakat mengenalinya.
Ia mengungkapkan, saat pendokumentasian gondang dimulai, sebagian nama
yang masih diingat makna dan judulnya dikaji. “Walau agak sulit,
akhirnya dapat direka pengertiannya. Awal terciptanya, dimainkan,
diminta dan diaplikasikan pada saat manortor, “imbuhnya.
“Setelah maraknya musik eropa mengiringi tortor pada pesta adat batak,
pakem pun menjadi hilang. Pemahaman gondang yang sebenarnya tidak lagi
berkembang. Bahkan, sebaliknya yang terjadi, “terang Monang.
Ia menyatakan, hingga kini, gondang Batak dituding sebagai ensambel
untuk pemujaan berhala. Alat untuk memanggil roh orang meninggal.
Panortor sering kesurupan.
Pada zaman Belanda, lanjut Monang, atas rekomendasi ‘mission’, gondang
dilarang. Kemudian diberi kelonggaran untuk pesta adat dengan perizinan
yang ketat. Penerapan izin ini sempat berlangsung lama hingga masuknya
musik barat.
Ditambahkannya, musik barat untuk pesta adat tidak perlu mendapatkan
izin. “Pada zaman kemerdekaan, gondang Batak justru tersudut karena
melanjutkan perlakuan izin dalam kurun waktu lama, “tandas Monang.
(ant)
Sumber:
http://hileud.com/modernisasi-gempur-sendi-kebesaran-gondang-batak.html
No comments:
Post a Comment