Pages

Wednesday, July 1, 2015

Datok Utel dalam Sejarah Sisingamangaraja XII

Datok Utel dalam Sejarah Sisingamangaraja XII

IMG_20140527_133403HAJI Marhaban Mabruri yang dikenal masyarakat Gayo Lues dengan nama Datok Utel mendapat tempat yang tinggi dalam sejarah Sisingamangaraja XII, hal ini terungkap saat Forum Sisingamangaraja XII, Wilson Silaen dan Badan Penasehat Forum, Medison Situmorang berkunjung ke Blangkejeren beberapa waktu lalu berjumpa dengan tidak sengaja dengan cucu almarhum Datok Utel, Drs. Buniyamin S.
Forum Sisingamangaraja XII  minta waktu bertemu Buniyamin yang juga sebagai salah seorang penulis lepas di LintasGayo.co hanya ingin konfirmasi tentang sejarah keterkaitan suku Gayo dengan Sisingamangaraja XII. Rombongan mencari rumpun di Gayo Lues yang termasuk dalam sejarah mereka seperti Amani Erang yang konon makamnya berada di Desa Penggalangan, Blangkejeren. Aman Soaloon dan Aman Linting (Reje Linting) di desa Bukit, Blangkejeren.
Ketika rombongan meminta pendapat tentang kemungkinan informasi yang mereka kenal memiliki keterkaitan  trumbu, dijelaskan hanya ada satu yang didapatkan yaitu Reje Linting di Bukit. Setelah dihubungi pihak keturunan yaitu Ridwan yang menjabat sebagai kepala BPM Gayo Lues sebagai cucu Raja Linting belum memilik waktu untuk berjumpa karena yang bersangkutan dalam perjalanan menuju Banda Aceh. Terakhir keturunan yang paling dekat didapatkan langsung bernama Rahman mantan pegawai Puskesmas Putri Betung.
Saat bersamaan ketika bertemu di Hotel Ari Naufal tersebut Buniyamin mengenalkan dirinya adalah cucu Datok Utel. Spontan rombongan bangun memberi hormat dan bersalaman, sejenak rasa haru timbul di rombongan yang dipimpin Wilson Silaen. Pensehat Forum Madison Situmorang berkisah kalau Datok Utel adalah ulama besar,  dan peran gandanya dalam perang melawan penjajah dulu juga sebagai raja karena situasi di lapangan.
Dalam usianya masih kecil, Buniyamin pernah mendengar cerita dari almarhum Datok Utel tentang Raja Sisingamangaraja XII bahwa yang bersangkutan beragama Islam, tetapi tidak dijelaskan silsilah keterkaitan antara Gayo dengan Sisingamangaraja XII tersebut. Namun dari hasil pertemuan tersebut mendapatkan wacana untuk mencari benang merah antara Gayo dan Batak, berikut silsilah keluarga dan ulama dan raja-raja di Gayo.
Dalam buku Pilar Pilar Kebudayaan Gayo Lues yang disusun Drs. Buniyamin dan Isma Tantawi disebutkan silsilah keturunan Raja Linge (Lingga). Dalam buku tersebut diungkapkan anak Raja Linge yang kedua bernama Sibayak Linge bersama teman-temannya berangkat ke Sumatera Utara mereka menetap di Kabanjahe, selanjutnya menyebar kebeberapa daerah di Sumatera Utara. (GM)

Sumber:
http://lintasgayo.co/2014/05/27/datok-utel-dalam-sejarah-sisingamangaraja-xii



No comments:

Post a Comment