Pages

Wednesday, June 6, 2012

Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara


Gunung Tua, Kabupaten Padang Lawas Utara


 Griyawisata.com, Diketahui lagi, salah satu tempat wisata yang masih alami alamnya, yakni Gunung Tua. Gunung Tua ini adalah sebuah kecamatan dan merupakan pusat pemerintahan (ibu kota) Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, Indonesia. Gunungtua ini dulunya dikatakan adalah sebuah kecamatan (bagian dari Tapanuli Selatan).   

Gunung Tua, pada tanggal 17 Juli 2007 disahkan sebagai Ibukota dari Kabupaten Padang Lawas Utara, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Dengan adanya tempat wisata yang ada di sekitar lokasi, Gunung Tua kini terlihat lebih maju dan berkembang. Terbukti dengan laju pembangunan yang terjadi di Gunungtua yang semakin bertambah.
Kabupaten Padang Lawas Utara mempunyai banyak potensi pariwisata seperti, Candi Bahal di Kecamatan Portibi, Tugu Perjuangan di Pusat Pasar Gunungtua, Pemandian air panas di Pangirkiran, Tugu Perjuangan di Sigama, dan masih banyak lagi. Sehingga dengan tempat wisata itu menjadi potensi Pendapatan Daerah yang begitu memungkinkan meningkatkan pendapatan daerah dan membutuhi kehidupan dalam sehari-hari. Masyarakat Padang Lawas Utara pasti akan lebih makmur, kalau jika pemerintah setempat mau menggali potensi yang begitu besar hal itu. [bnsr]


Sumber:
http://www.griyawisata.com/internasional/australia/artikel/gunung-tua-kabupaten-padang-lawas-utara




Wisata di Kabupaten Padang Lawas

Sijorni adalah nama tempat di Kabupaten Padang Lawas - Indonesia, di tempat itu ada sebuah sumai yang panjang yang dinamai Sungai Sijorni, sungai ini sangat unik, sungai ini sangat ramai oleh pengunjung, banyak juga dikunjungi para wisatawan asing.

Tempat ini biasa dibuat sebagai tempat berlibur, banyak dari kalangan anak-anak muda, Sungai sijorni ini sudah terkenal sejak tahun enampuluhan, hanya saja tempat ini kurang di perhatikan oleh pemerintah. Jika tempat ini di tata dengan baik, maka ini akan menjadi salah satu peluang untuk tempat wisata yang terkenal.

Sebetulnya peluang juga untuk para bisnis yang serius menggarap bisnis wisata. "ini tempat yang berpotensi tinggi, karena di tempat ini memang sangat unik, suasananya juga sangat mengesankan.


http://ikapalasbatam.blogspot.com/2010/09/wisata-di-padang-lawas-ada-pemandian.html
http://akhirmh.blogspot.com/2011/02/wisata-di-kabupaten-padang-lawas.html




Obyek Wisata di Paluta Kurang Diminati
(Analisa/tohong p harahap). Kawasan Biara II atau Candi Bahal II, tepatnya di desa Bahal, Kecamatan Portibi, Paluta kurang diminati oleh warga Paluta. Meski liburan, kawasan candi ini tetap sepi oleh pengunjung baik itu warga Paluta maupun pengunjung dari daerah lainnya.
Paluta, (Analisa). Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) yang memiliki sejuta pesona objek wisata ternyata tidak menarik minat warga untuk dibuat liburan, itu dikarenakan sejumlah obyek wisatanya kurang sentuhan dan kurang banyak permainan anak-anak.
Selain itu, banyak sekali kerusakan dan fasilitas yang tidak mendukung di tempat obyek wisata baik wisata sejarah dan alamnya di wilayah Paluta tersebut. Akibatnya, libur panjang sejak Kamis (17/5) hingga Minggu (20/5), warga Paluta berbondong-bondong memilih berlibur ke luar kota dengan tujuan, Sibolga, Parapat, Berastagi, dan Medan.

Pantauan Analisa, sejak libur panjang bergulir, jalan lintas Gunungtua- Padangsidimpuan dan jalan lintas Gunungtua- Rantauprapat ramai dilewati sepeda motor dan mobil pribadi menuju kedua arah tersebut, baik itu rombongan keluarga maupun para muda-mudi, sementara menuju obyek wisata di Paluta seperti Candi Bahal Kecamatan Portibi, Aek Milas Kecamatan Halongonan dan obyek wisata lainnya sepi dan kurang diminati.

"Kalau berwisata di Paluta kurang puas dan tidak menyenangkan dan minim fasilitas, lebih baik keluar kota saja, banyak sekali pilihan," kata Yusmanidar Siregar (29), ibu rumah tangga bekerja sebagai Pegawai di Paluta.

Dia mengungkapkan, Obyek wisata Paluta kurang banyak hiburan, apalagi wisata yang ada hanya pemandian dan wisata sejarah dan belum terkelola dengan baik.Sedangkan untuk permainan anak tidak ada sama sekali.

"Setiap liburan panjang keluarga kami selalu liburan ke luar kota. Liburan panjang kali ini kami memilih liburan ke Berastagi. Di Berastagi pilihan tempat banyak sekali dan untuk semua umur," jelas perempuan anak satu itu.

Ketika ditanya kenapa tidak memilih liburan di kawasan objek wisata di wilayah Paluta, ia menilai, obyek wisatanya belum tertata dan terawat baik. Begitu juga dengan fasilitas pendukung belum tersedia, sehingga belum menarik untuk dikunjungi.

"Jika kita lihat banyak obyek wisata di wilayah Paluta terbuang sia-sia serta belum berkembang seperti Candi Bahal Portibi, Danau Tao, Aek Milas di Pangirkiran dan lain-lain. Bahkan terkesan tidak terurus dan terkelola dengan baik, sehingga banyak masyarakat dan pejabat kita yang memilih wisata ke luar daerah," ungkapnya.

Senada juga diungkapkan, Andi Siregar (28). Dia bersama keluarga besarnya memilih ke Medan, karena tempat berliburan lengkap dan banyak pilihan. "Berliburan di Medan banyak pilihan, artinya masih bisa dijangkau dari Paluta," terangnya.

Beda dengan Aris (24) warga lainnya, dirinya lebih memilih berlibur bersama rekan-rekannya ke Candi Bahal ketimbang keluar kota dengan alasan jarak tempuhnya dekat dan cukup seperempat jam saja dari Gunung Tua.

"Namanya pun liburan tergantung niatnya, saya hanya menghabiskan waktu ke Biara (Candi-red) di Portibi, yang waktunya tidak melelahkan," sebutnya.

Sumber:
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/05/22/51885/obyek_wisata_di_paluta_kurang_diminati/#.T9AjP7B0j5M 

Melihat kondisi seperti ini, Aris berpendapat instansi terkait dilingkungan Pemkab Paluta harus memulai menata dan mengelola kawasan obyek wisata di Paluta sehingga bisa lebih baik dan menjadi tujuan wisata kebanggaan dan unggulan bagi masyarakat sendiri di Paluta dan warga tidak perlu jauh-jauh lagi untuk berlibur.

"Instansi terkait yakni Peran Dinas Pariwisata Paluta harus punya program dan lebih fokus dalam mengelola obyek wisata yang layak dikunjungi serta melengkapi fasilitas pendukung, sehingga potensi ini tidak terabaikan akibat tidak adanya sentuhan dari pemerintah," harap Aris. (ong)


No comments:

Post a Comment