Pages

Wednesday, June 6, 2012

Budaya Marpangir


Budaya Marpangir

Tidak ada data yang otentik sejak kapan acara marpangir mulai membudaya di Daerah Tapanuli Selatan. Hingga sekarang marpangir adalah ritual yang dilakukan masyarakat Tapsel sehari menjelang bulan suci Ramadhan. Alasan utama masyarakat adalah untuk membersihkan tubuh dengan mandi menggunakan ramuan-ramuan yang sebenarnya tidak pernah ada dalam ajaran Islam. Menurut sebagian orang yang berkompeten dibidang penelitian sejarah dan budaya, marpangir adalah peninggalan budaya Hindu yang lebih dulu masuk ke daerah Tapsel. Ditandai dengan adanya candi Portibi di daerah Padang Bolak.

Kembali kepokok permasalahan, marpangir biasanya dilakukan dengan cara pergi mengunjungi tempat/lokasi wisata alam umumnya lokasi pemandian yang banyak tersebar disekitar Tapsel. Diantaranya Aek Sijorni di Kec. Sayur Matinggi, Pemandian Parsariran di Sungai Batang Toru, Sampuran/Air Terjun Napa di Kec. Angkola Selatan, Pemandian air panas di Sipirok, Bahkan ada juga yang sampai ke Pantai Sibolga Tapteng.

Padahal kalau dilihat dari sudut pandang kepantasan saja sudah sangat tidak pantas kita melaksanakan acara marpangir. Salah satu alasannya adalah bergabungnya pemandian antara laki-laki dan perempuan, dimana hal ini sangat dilarang dalam ajaran Islam. Yang kedua, setelah seharian merayakan marpangir tentunya stamina sudah menurun, padahal malam harinya kita akan melaksanakan sholat Tarawih, tadarus-an dan keesokan harinya harus bangun untuk sahur dan melaksanakan puasa.

Jadi saudara sekalian, masihkah ada acara marpangir dalam agenda menyambut Ramadhan-mu? Alangkah baiknya kalau menjelang Ramadhan kali ini kita persiapkan fisik dan mental untuk menyambut bulan yang mulia. Yuk.. belum tentu Ramadhan berikutnya dapat kita rengkuh.


Sumber:
http://horastapsel.blogspot.com/2009/08/budaya-marpangir.html

No comments:

Post a Comment