Pages

Monday, April 30, 2012

Kawasan Danau Toba Dikelola dengan DMO


Kawasan Danau Toba Dikelola dengan DMO


Rabu, 21 Sep 2011 06:33 WIB
MedanBisnis – Medan. Salah satu destinasi pariwisata di Sumatera Utara, Danau Toba dikelola dengan sistem Destination Mangement Operational (DMO), mulai dari pendanaan, manajemen hingga proses operasionalnya.
"Sebenarnya program ini sudah berjalan sejak 2009 lalu, ada beberapa kawasan di sekitar Danau Toba yang menerapkan DMO, salah satunya Samosir," kata Ketua Bidang Bina Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Muchlis, Selasa (20/9).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Firmansyah Rahim, mengungkapkan, sebanyak 15 destinasi pariwisata di Indonesia akan dikembangkan dengan konsep DMO dalam kurun empat tahun ke depan.

Adapun 15 destinasi pariwisata  itu adalah Kota Tua Jakarta, Pangandaran (Jabar), Borobudur (Jateng), Bromo-Tengger-Semeru (Jatim), Toba (Sumut), Sabang (NAD), Bali, Rinjani (NTB), Komodo-Kelimutu-Flores (NTT), Tanjung Puting (Kalteng), Derawan (Kaltim), Toraja (Sulsel), Bunaken (Sulut), Wakatobi (Sultra), dan Rajaampat (Papua).

Muchlis  mengatakan, DMO adalah pembentukan dan pengembangan organisasi tata kelola destinasi pariwisata yang berkelanjutan berbasiskan proses mulai dari perencanaan hingga operasional dan pemantauan.

Pembentukan dan pengembangan DMO, kata dia, bertujuan agar daerah destinasi pariwisata dikelola lebih profesional, bermutu, dan memiliki daya saing global. "DMO ini nantinya akan melibatkan pemerintah dan stakeholder-stakeholder," jelasnya.

Yang lebih penting dari DMO ini, katanya, adalah keikutsertaan masyarakat di sekitar kawasan wisata karena masyarakatlah yang lebih tahu kondisi lingkungan dan situasi yang terjadi di daerah tersebut.

"Dengan sendirinya, proses pemantauan dari masyarakat akan lebih efektif dengan keikutsertaan mereka dalam DMO ini, sehingga kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan pariwisata lebih diminimalisir," ungkapnya.

Dengan adanya DMO juga, kata dia, percepatan pengembangan destinasi pariwisata akan semakin maksimal sehingga industri pariwisata di daerah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Selain itu, katanya, yang merasakan dampak dari DMO secara langsung adalah masyarakat itu sendiri, karena akan mendukung kegiatan usaha mereka mulai dari pedagang, nelayan hingga palaku usaha souvenir di daerah tersebut.

Untuk itu, katanya, pihaknya sangat berharap agar masyarakat lebih meningkatkan kerja sama yang berlangsung selama ini, dengan melakukan pengawasan dan pemantauan industri pariwisata di sana sehingga lingkungan di daerah destinasi pariwisata tetap terjaga dan pendapatan masyarakat juga turut meningkat. (cw - 01)


Sumber:

No comments:

Post a Comment