Kasus Begu Ganjang, Akibat Fungsi Adat Batak Tidak Jalan
MEDAN (Pos Kota) – Kasus amuk massa yang mengakibatkan sekeluarga tewas dibakar hidup-hidup di Muara, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sepekan lalu, diduga kuat terjadi akibat tidak berfungsinya sistim masyarakat yang selama ini mempunyai peran dalam adat istiadat Batak.Salah satunya, sosok tokoh masyarakat yang sudah tidak didengar lagi oleh masyarakat.Hal inilah yang akhirnya menjadi pemicu dan unsur lain termasuk isu begu ganjang (santet) menjadi pembenarannya. Hal tersebut diungkapkan pakar sosiologi dari Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof DR Ibnu Hajar Damanik, Rabu (19/5).Menurut Ibnu, di dalam adat Batak ada yang namanya Dalian Natolu yang semestinya menjadi perangkat dan memiliki peran dalam menata sistim kehidupan masyarakat.Padahal, sambung Ibnu, ini bisa menjadi tempat yang mengatur bagaimana masyarakat bisa berprilaku.Inilah yang diduga sudah tidak lagi berperan banyak dalam kehidupan masyarakat, ujarnya.Misalnya berlatar belakang dendam perorangan atau kelompok dengan mudah masuk ke tengah masyarakat sehingga masyarakat terpancing.Sedangkan kasus isu begu ganjang belakangan ini hanya isu pembenaran. Seperti diketahui akibat tuduhan begu ganjang 3 sekeluarga warga Desa Sitanggor,Kecamatan Muara,Tapanuli Utara, tewas mengenaskan. Mereka adalah Gipson Simare-mare, Riama Br Rajagukguk dan Lauren Simare-mare.Pembantaian sadis ini berawal dari kabar yang tak jelas asal-usulnya yakni warga menuding keluarga Gipson memelihar begu ganjang.menganiaya ketiga korban dan selanjutnya membakar mereka hidup-hidup. Kemarahan warga tak hanya itu, isteri Lauren Tiur Nainggolan, juga tak luput dari amukan massa. Tiur ditikam sedang menyusi anaknya yang masih berusia setahun. Akibat tikaman ini, Tiur, terpaksa menjalani perawatan di RS Hora Insani, Pematang Siantar.Begitu juga dengan tiga anak Tiur berusia empat tahun,tiga tahun dan setahun nyaris dibakar hidup-hidup. Ketiga balita ini berhasil diselamatkan aparat kepolisian dan telah diserahkan kepada pihak keluarga. (samosir/B)Sumber:
Pages
▼
No comments:
Post a Comment