Pages

Wednesday, November 5, 2014

Nortier Simanungkalit Sang Komponis Otodidak

Nortier Simanungkalit 

Sang Komponis Otodidak

Oleh: Tigor Agustinus Simanjuntak

Nortier Simanungkalit mungkin dikenal orang banyak di Indonesia sejak dimasyarakatkan Senam Kesegaran Jasmani / SKJ tahun 1984, sesuai dengan SP Kantor Menpora Nomor : B/0227/K/MENPORA/84, Jakarta 13 Februari 1984, dan SK DIRJEN PLSPO Nomor : Kep-03/E/K/1984. Yang paling berkesan dengan SKJ tersebut adalah lagu / iramanya yang enak di dengar telinga dan tidak menghentak-hentak seperti lagu kebanyakan pada saat ini. Irama tersebut memang sesuai dengan kepribadian beliau yang menyenangi musik klasik sehingga jika seseorang menyenangi musik klasik ciptaannya akan berbeda dengan pencipta musik pada umumnya. Irama SKJ sangat kental dengan irama musik klasik yang tenang menghanyutkan dan menghentak bertenaga, irama SKJ juga diciptakan tidak serumit musik klasik yang membutuhkan keahlian khusus.
Nortier Simanungkalit
Nortier Simanungkalit
Dari Tarutung hingga Melanglang Buana
Nortier Simanungkalit lahir di Kota Tarutung pada hari Selasa tgl. 17 Desember 1929, anak kedua belas dari empat belas dari keturunan Guru Manase Simanungkalit dan Ibunya yang bernama Julia br. Sitompul. Ayah beliau adalah seorang mantan Guru/Leeraar Sekolah (Seminarium) Tinggi Sipoholon, Tarutung Tapanuli. Guru Manase Simanungkalit adalah seorang Guru Geometri, Musik, Fisika dan Sejarah. Beliau dulu sekolah di HIS. (Holland Inland School) Tarutung kemudian dilanjutkan di SMP dan KANRI YOSEI GAKKO, Tarutung. Setelah tamat SMP beliau melanjutkan sekolah di S M A B Tarutung dan Yogyakarta yang dilanjutkan keFakultas Paedagogi Universitas Gajah Mada - Yogyakarta. di Kota Yogyakarta-lah Beliau banyak mengenal musik dan menjadikan Beliau belajar musik secara otodidak. Selain belajar musik beliau juga menjadi peserta paduan suara hingga beliau belajar dirigen secara otodidak (lagi). Dari belajar musik tersebutlah beliau melanglang buana ke berbagai belahan dunia lain.

Pejuang Kemerdekaan RI. (1945 - 1954)
Berdasarkan catatan yang saya kumpulkan dari Beliau pada saat saya membantu pekerjaan beliau maka saya mengurutkan perjuangan beliau sebagai berikut:
  1. Tahun 1945 menjadi anggota Laskar Rakyat di Tarutung.

  2. Tahun 1946 menjadi anggota TRI Divisi VI di Sibolga dan Batangtoru.

  3. Tahun 1947 menjadi anggota Tentara Republik Indonesia Pelajar - Tentara Pelajar di daerah Tapanuli Utara.

  4. Tahun 1948 menjadi Komandan P3S (Pelajar Pembela Pancasila) di Tarutung.

  5. Tahun 1948 - 1949 menjadi Staf TNI Sub Territorial VII, semasa Perang Gerilya.

  6. Tahun 1948 - 1954 menjadi Komandan Tentara Pelajar Sub Territorial VIITapanuli Sumatera Timur.

  7. Tahun 1950 - 1954 menjadi Pimpinan Penyelesaian TP. Sub Territorial VII/Demobilisasi Pelajar.
Bersama teman seperjuangan
Bersama teman seperjuangan
Jabatan Keahlian Bidang Musik
Selain menjadi tentara beliau juga pernah menjabat di berbagai jabatan penting pemerintahan Indonesia, luar negeri ataupun swasta yaitu:
  1. Kepala Dinas/Sub Direktorat Musik DEPDIKBUD Periode tahun 1966-1979

  2. President of The Indonesian Music Committee periode tahun 1968-1979

  3. Anggota Intemetional Music Council, UNESCO periode tahun 1968-1981

  4. Ketua Badan Pombina Musik Mahasiswa Indonesia periode tahun 1972-1985

  5. Guru Seni Suara SLTA di Yogyakarta periode tahun 1957-1964

  6. Dosen BI Musik di Surakarta periode tahun 1957

  7. Dosen Koor Direksi Akademi Musik Ind. Di Yogyakarta periode tahun 1964-1966
Karya Musik di Masyarakat
Karya-karya beliau untuk masyarakat banyak seperti sebagai pendiri atau anggota sebuah yayasan, dirigen pertama, dirigen pengganti, pemain hobo, pelatih vokal, pencipta orkes, penulis buku, pemrakarsa, pemain organ, Penyelenggara maupun pemimpin festival, ketua / anggota dewan, dan lainnya yaitu sebagai berikut:
  1. Pendiri dan Dirigen Pertama Paduan Suara “Pusat Olah Vokal” (POV) Tri Ubaya Cakti. Yogyakarta pada tahun 1963.

  2. Pendiri dan Dirigen Pertama Paduan Suara “Bahana Patria” dan “Gelora Patria” di Yogyakarta.

  3. Pendiri dan Dirigen Pertama Paduan Suara “DEPDIKBUD” (cikal bakal Paduan Suara “IBUKOTA”).

  4. Pemain Hobo (Oboe) dan dirigen pengganti Orkes Symphoni POM Yogyakarta Pimpinan Yosef Kolb (Austria).

  5. Pelatih Vokal dan Paduan Suara Perorangan dan Lembaga-lembaga Pemerintah dan Non-Pemerintah yang beliaupun tidak dapat mengingatnya.

  6. Pendiri dan Anggota Yayasan Musik Gelora Bahana Patria di Jakarta, kemudian di Yogyakarta.

  7. Dirigen Pertama dan Pelatih Paduan Suara Mahasiswa, Pelajar beranggotakan 2.000 s/d 6.000 orang.

  8. Pendiri dan Anggota Pengurus Yayasan Pengembangan Uning-uningan Batak (YPU), Jakarta.

  9. Pencipta Orkes Symfony Gondang Batak (yang menjadi bahan Disertasi gelar Doktor (PhD) oleh seorang kandidat Doktor di University of California Los Angeles.

  10. Menulis buku Lagu-lagu Partondion jilid I, II, Penerbit: Partukkoan Dalihan Natolu.

  11. Memprakarsai dan melembagakan Paduan Suara Mahasiswa seluruh Indonesia dengan mengundang Dewan-dewan mahasiswa seluruh Indonesia ke pertemuan “Mahasiswa dan Seni” di Sandungan Semarang tahun 1976.

  12. Pendiri dan Dirigen Pertama Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gajah Mada pada tahun 1955.

  13. Pemain Organ Pengiring Jemaat HKBP Yogyakarta periode tahun 1956 - 1966.

  14. Penyelenggara Festival Paduan Suara Mahasiswa Peitama seluruh Indonesia pada tahun 1978 di Jakarta.

  15. Bersama-sama dengan Sekretariat Negara RI. memimpin Festival Paduan Suara Nasional pertama antar Propinsi seluruh Indonesia tahun 1979 dan seterusnya,dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan.

  16. Ketua / Anggota Dewan Juri Pemilihan Bintang BRTV (Bintang Radio dan TV) daerah dan Nasional selama 22 tahun (1967-1989).

  17. Ketua Dewan Pemilihan (Juri) Penerima Anugerah Seni RI. bidang seni musik dengan anggota antara lain: Irayati Sudiarso, Rudy Laban, Binsar Sitompul, Ki Cokrowarsito dan lain-lain.

  18. Salah satu dari 11 orang musisi dunia diangkat IMC menjadi anggota Dewan Pemilih (Selection Committee) Festival Paduan Suara Mahasiswa International di New York pada tahun 1972 dan diundang santap siang oleh Presiden USAMr. Nixon dan Ibu di White House Washington DC.

  19. Salah satu dari 11 orang musisi dunia diangkat IMC menjadi anggota Dewan Pemilih (Selection Committee) musik terbaik dunia yang telah diumumkan / disiarkan (ROSTRUM) di Alma Ata (Ibukota Kazakhstan USSR) tahun 1976.
Karya Ilmiah di bidang Musik
Karya ilmiah di bidang musik yang beliau pernah kerjakan adalah sebagai berikut:
  1. Menulis dan mengucapkan makalah musik dan mengikuti/ peserta Seminar, Simposium, Kongres musik International di New York (USA), Toronto, Ottawa,Quebec City (Canada), Moskwa, Alma Ata (USSR, Kazakhstan), Paris, Peking.

  2. Menulis dan mengucapkan makalah dan ceramah Musik di hampir semua Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia, antara lain, Univ. Syah Kuala, USU, IKIP: Medan, Jakarta, Manado, Kupang, Ambon, Unpad, Unpar, ITB, IPB, UGM, Undip, Unair, Unsrat, Unhas, Unlam, Unsri d;an lain-lain termasuk Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Sekolah Tinggi Theologia (STT) danbeberapa Gereja antara lain Synode Gereja Pasundan, HKBP, Synode Gereja Sulawesi Tengah, GMIM, PESPARAWI daerah (LPPD), Universitas Islam Indonesia (Uli) Yogyakarta, Perpustakaan Nasional RI.

  3. Researcher Ethnomusicology, terutama Uning-uningan Batak. Hasilnya dicatat oleh antara lain, USU, Univ. HKBP Nommersen, Kedutaan Belanda, Univ. ofCalifornia (UCLA) dan UNESCO, serta menghasilkan konser-konser Orkes Symfony Gondang Batak tahun 1988, 1989, 1990, 1991 di Jakarta dan dimuat sebagai hasil karya terbesar di buku Ensiklopedi Musik jilid 2 tahun 1992 terbitan PT. Cipta Adi Pustaka.

  4. Ceramah ilmiah Ethnomusicology pengembangan Uning-uningan Batak sebagai pertanggungjawaban ilmiah Orkes Symfony Gondang Batak sebagai hasil penelitian dihadapan para Mahasiswa, Dosen-dosen berbagai Perguruan Tinggi dan Budayawan Batak di Fakultas Sastra Univ. Sumatera Utara (USU)dan Universitas Nommensen, Medan Sumatera Utara.

  5. Lagu-lagu ciptaan saya “Puing”, “Surat-surat Paulus”, “Tanah Airku”, “Dia Sudah Kembali” dan Paduan Suara POV/ Tri Ubaya Cakti dibuat menjadi Skripsi untuk memperoleh gelar Sarjana Institut Seni Indonesia (ISI) di Yogyakarta.

  6. Nara sumber/ wawancara ilmiah oleh Mahasiswa/i S1 Paedagogi, Psikologi Universitas Gajah Mada dan UKI, Arsitektur ITB (tentang akustik ruangan), “Paduan Suara” oleh Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, semuanya untuk skripsi meraih gelar sarjana S1, dan tentang budaya “warisan putri Batak” untuk disertasi S3 (Doktor) oleh seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI).

  7. Menulis dan mengucapkan makalah tentang Musik adalah Ibadat di Rapat Pendeta HKBP seluruh Indonesia di Medan tahun 1997.

  8. Menulis dan mengucapkan makalah tentang Quantum Learning di Indonesia dengan Neurologi di forum Lokakarya Badan kerjasama Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia (BP-PSKI) tahun 2003 di Jakarta yang dihadiri para Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Program Studi, Kepala Lembaga dan Dosen Perguruan tinggi di Indonesia.

  9. Memberi Studium Generate di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta tentang Hubungan Musik dan Kecerdasan.
Karya Cipta Musik
Karya cipta musik beliau sebagai pencipta lagu, penggubah lagu, komposer, dan penulis arransamen dapat kita lihat karya beliau diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Mencipta 272 Karya musik dan lagu yang sebagian terbesar dengan iringan piano.
    1. Antar BangsaSong of Asia Afrika, Mars dan Hymne SEA GAMES, “May Be Meet Again”. The hymn of the American Red Cross (USA) 1999,Hymne VEM (Vereinte Evangelische Mission, Wuppertal, Jerman).

    2. IndonesiaSenam Kesegaran Jasmani (SKJ 1984, 1988, 1992, 2000), Senam Pagi, Hymne-hymne GOLKAR, PDI, PWI, PDKB, PEMILU, Lagu-lagu resmi beberapa Departemen RI, Perguruan Tinggi, Lembaga-lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. Mars PEMILU 1999,2004. Lagu-lagu wajib dan pilihan festival Paduan Suara daerah dan nasional termasuk PESPARAWI dan mahasiswa Indonesia antara lain ITB (Bandung), UNTAG (Surabaya), UNDIP (Semarang), Dharma Agung (Medan) dll.

    3. Departemen RI/Lembaga-lembaganya yang paling banyak memakai karya Cipta N.S. ialah Departemen Perhubungan
      1. Mars dan Hymne Perhubungan

      2. Jakarta Lloyd   : Mars, Hymne dan Lagu Pelajut

      3. Rukindo        : Mars dan Hymne           !

      4. Merpati Nusantara Airlanes (MNA) Mars dan Hymne

      5. PELINDO      : Mars dan Hymne Pelabuhan

  2. Pencetus ide Bintang Radio dan Televisi Golongan Remaja.

  3. Menulis lebih dari 300 buah arransemen untuk Paduan Suara, Piano dan Orkestra.

  4. Mencipta lagu-lagu wajib/ pilihan Lomba Paduan Suara Pesparawi, Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Non Pemerintah.

  5. Mencipta lagu-lagu Paduan Suara sebagai Lagu Wajib dan Lagu Pilihan pada Festival Paduan Suara Tingkat Daerah dan Nasional untuk Paduan Suara Campuran Nasional, Paduan Suara Ibu-ibu dan Paduan Suara Mahasiswa, yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Non Pemerintah.
Karya Khusus Paduan Suara
Selain itu beliau juga khusus berkarya dalam berbagai paduan suara yaitu:
  1. Tahun 1955 beliau Memimpin Konser PS Mahasiswa UGM Yogyakarta.

  2. Tahun 1956 beliau Memimpin Konser PS dengan iringan Orkestra GMKI di Yogyakarta.

  3. Tahun 1957 beliau Memimpin Konser PS (600 orang Mahasiswa dan Pelajar) memperingati komponis alm. Cornel Simanjuntak di Yogyakarta.

  4. Tahun 1963 s/d. tahun 1966 beliau Memimpin penampilan Konser-konser PS POV/ TriUbaya Sakti,Gelora dan Bahana Patria di kota -kota : Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Purwokerto, Jakarta, dll.

  5. Tahun 1968 beliau Memimpin Penampilan PS Misi kesenian/ kebudayaan RI ke negara-negara sahabat di RRC, USSR, Korea Utara, Thailand, Singapore, Malaysia.

  6. Tahun 1980 s/d. tahun 1981 beliau Memimpin Penampilan PS Mahasiswa Indonesi(Gabungan UGM, UNDIP dan UI) ke kampus-kampus Universitas:

    1. University of Sains di Penang, Malaysia.

    2. University Kebangsaan Malaysia (UKM) di Kuala Lumpur Malaysia.

    3. Chulalongkorn University di Bangkok Thailand.

    4. Tamassat University di Bangkok Thailand.
Gelar / Julukan “Bapak Paduan Suara”
Selain kegiatan beliau di bidang musik beliau juga aktif membaca koran dan majalah baik yang dibeli sendiri ataupun diberikan oleh orang lain sehingga beliau mengklipping-kan gelar / julukan “Bapak Paduan Suara” oleh berbagai media massa atau majalah yaitu:
  1. Tahun 1981 – 1982 oleh Buku “Apa dan Siapa sejumlah orang Indonesia”

  2. Tahun 1994 dan tahun 2005 oleh Majalah bulanan “Bona ni Pinasa”

  3. Tahun 1994 oleh Harian Merdeka

  4. Tahun 1995 oleh Majalah Penerbangan “Angkasa” dan Harian Suara Pembaharuan

  5. Tahun 1996 oleh surat kabar Kompas

  6. Tahun 1997 oleh Harian Sinar Pagi

  7. Tahun 1998 oleh Majalah SP. Immanuel

  8. Tahun 1999 oleh Harian Pembaruan dan Surat Kabar Mingguan “Millenium Pos”

  9. Tahun 2004 oleh Harian The Jakarta Post dan Majalah CAKRA / KCI

  10. Tahun 2005 oleh Majalah GARDA, Buku Sosialisasi PEMILU 2004, Harian KOMPAS edisi Yogyakarta, HariaKedaulatan Rakyat, Yogyakarta, BukuIndonesiaku dan Majalah BONA ni Pinasa

  11. Tahun 2006 oleh Majalah/ Tabloid Indonesiaku, Majalah “Suara HKBP”
Piagam Penghargaan dan Tanda Jasa
Hasil karya-karya dan jasa beliau maka diberikanlah piagam penghargaan dan tanda jasa yaitu:
  1. Bintang Tanda Djasa Pahlawan/ Bintang Gerilya pada tahun 1958.

  2. Satyalantjana Perang Kemerdekaan I pada tahun 1958.

  3. Satyalantjana Perang Kemerdekaan II pada tahun 1958.

  4. Piagam Penghargaan Lincoln Centre ForThe Performing Arts, New York (USA), ttd. Amyas Ames pada tahun 1972.

  5. Satyalantjana Karya Satya pada tahun 1985.

  6. Piagam Penghargaan dari Rektor ITB ttd. Prof. Harjadi P. Supangkat Ph. D pada tahun 1986.

  7. Piagam Penghargaan dari Rektor ITB ttd. Prof. Wiranto Arismunandar pada tahun 1990.

  8. Piagam Penghargaan Jaksa Agung R.I, ttd Singgih, SH. pada tahun 1993.

  9. Piagam Penghargaan Seni D.I. Yogyakarta ttd. Paku Alam VIII pada tahun1994.

  10. Piagam Penghargaan Institut Teknologi Indonesia (ITI) ttd. Prof. DR. Ing. Sularto Hadisuwarno, SE pada tahun 1994.

  11. Piagam Penghargaan Duta Besar R.I Washington USA ttd. DR. Arifin Siregar  pada tahun 1996.

  12. Piagam Badan Administrasi K3pegawaian Negara ttd. Sunarko  pada tahun1996.

  13. Special Recognition American Red Cross USA ttd. Marialice B. Williams dan Lindu C. Mathes pada tahun 1999.

  14. Salib Emas Synode Agung HKBP.  pada tahun 2000.

  15. Piagam Penghargaan Paduan Suara Mahasiswa ITB Bandung pada tahun2002

  16. Piagam Penghargaan Yayasan Pendidikan Musik (YPM): “Golden Composer Award” ttd. Prof.DR.Conny R.Semiawan pada tahun 2002.

  17. Penghargaan Life Time Achievement dari koalisi Media dan SCTV pada tahun2004

  18. Penghargaan dari PWI Pusat ttd. Drs. Ta~man Azzam dan Wina Armada Sukardi, SH.  pada tahun 2005.

  19. Piagam Penghargaan dari Universitas Islam Indonesia (Uli) Yogyakarta, ttd. DR. ir. Luthfi Hasan, MS.  pada tahun 2005.

  20. Satyalancana Kebudayaan ttd Presiden RI Megawati Soekarnoputri pada tahun 2004.

  21. Piagam Penghargaan dari Gubermur dan DPRD Sumatera Utara, ttd Drs. Rudolf Pardede dan Abdul Wahab pada tahun 2007.

  22. Piagam Penghargaan dari Jaksa Agung RI ttd Hendarman Supanji pada tahun2009.

  23. Dewan Juri Kehormatan PT. Kereta Api Indonesia pada bulan Juli 2011.

  24. Piagam Penghargaan dari Music Batak pada bulan September 2011.
Demikianlah catatan dari beliau semasa hidupnya, saya pada waktu itu sangat bangga sekali dapat mengenal beliau dari dekat. Banyak kenangan yang dapat diambil hikmahnya yaitu: Beliau tetap saja berkarya dan berbuat demi kepentingan orang banyak walaupun tubuh sudah renta bahkan saat jatuh sakitpun beliau tetap berusaha menerbitkan buku -buku untuk dapat diproduksi oleh Gramedia. Nortier Simanungkalit walaupun dia pejuang tetapi beliau tidak pernah memakai gelarnya baik di acara resmi maupun acara tidak resmi, beliau tetap ramah kepada saja dan satu hal yang patut dibanggakan kepada beliau adalah taat beribadah dan setia kepada gerejanya serta selalu duduk pada posisi yang sama tiap minggunya di Gereja HKBP Kebayoran Selatan. Beliau walaupun telah melanglang buana dan mengenal bahasa bermacam-macam tetapi beliau tetap pada bahasa kelahirannya yaitu Bahasa Batak. Bahkan kesetiaan beliau terhadap musik klasik tidak akan goyah sampai akhir hayat beliau dengan tidak pernah menyanyikan Buku Ende Suplemen yang digubah oleh teman komponisnya yaitu: Pdt. J. A. U. Doloksaribu.

Pada hari Jumat tanggal 09 Maret 2012 beliau telah dipanggil oleh Tuhan untuk menghadap ke pemiliknya sebab tugas beliau sudah cukup di dunia ini. Beliau meninggalkan seorang isteri Rr. Sri Sugiarti (seorang puteri Yogyakarta) yang telah diangkat, diadatkan dan diberikan marga boru Simorangkir, 3 orang anak perempuan dan menantu laki-laki, dan 5 orang cucu.

Pahlawan yang banyak berkarya dan berbuat demi bangsa dan negara Indonesia dari tanah Batak yang saya ketahui hanya beliau saja dan saya ingin mengajak kepada saudara/i sekalian untuk melestarikan dan melindungi hasil karya beliau baik di dalam maupun di luar negeri. Saya juga menginginkan bahwa di rumah beliau kemungkinan tidak ada yang merawat sebab selama saya membantu beliau banyak buku-bukunya sudah lapuk dimakan binatang pengengat.

Mari kita lestarikan warisan dan peninggalan pahlawan kita untuk dikenang oleh anak cucu kita kelak.

M E R D E K A……………………!!!!


Sumber:
http://sejarah.kompasiana.com/2012/10/26/nortier-simanungkalit-sang-komponis-otodidak-504398.html

No comments:

Post a Comment