Pages

Thursday, October 9, 2014

Menyusuri Lekuk Keindahan Tanah Karo

Menyusuri Lekuk Keindahan Tanah Karo

Sabtu, 30 Juni 2012 | 13:14 WIB
 
KOMPAS.com - Damai dan selalu bersahabat dengan sekitar, itulah nilai-nilai yang dianut  masyarakat Karo yang melekat dengan suasana dataran tinggi Karo. Diapit oleh dua gunung berapi yang masih aktif,  Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung menjadikan Tanah Karo sebagai tempat yang cocok, untuk berdamai dengan alam, melepas penat dan mengisi baterai jiwa. Kesegaran markisa yang melegenda, kehangatan lau Debuk-debuk, tajamnya Sipiso-piso, serta megahnya salah satu bangunan tertinggi di dunia, akan menemani libur akhir pekan anda kali ini.

JUMAT. Majua-jua. Orang Jakarte punya Puncak, Urang Bandung punya Lembang. Dan tak mau ketinggalan, Berastagi menjadi kebanggaan orang Medan. Nikmati secara langsung keelokan salah satu kota termahal di monopoli nasional. Berada di ketinggian 1.220 meter di atas permukaan laut, terbayang dong bagaimana sejuknya. Belum lagi, kota yang terletak 70 km arah selatan Kota Medan ini menjadi gudangnya buah-buahan serta sayur mayur yang super segar.

Pepohonan hijau ikut berliuk di sepanjang jalan. Tak lupa jejeran kedai yang menjajakan jagung bakar, menghiasi perjalanan Anda selama 2 jam melintasi jalan raya Medan-Berastagi.

Berendam sejenak untuk memulai akhir pekan Anda? Hmm... tampak menjadi ide yang menyenangkan yah. Putar kemudi Anda menuju pemandian air hangat di Desa Semangat Gunung. Kepulan asap belerang, menunggu untuk memanjakan diri Anda. Hangatnya air belerang sungguh relaksasi yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Tak jauh dari Desa Semangat Gunung, Anda bisa menemukan pemandian air hangat tradisional  yang konon telah ada sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Desa Lau Debuk-debuk. Kolam ini memang jauh lebih sepi dibanding kolam-kolam yang sudah berfasilitas modern.

Namun, menurut cerita, kolam pemandian air hangat yang ada di kawasan wisata pemandian ini hanya sepi di saat-saat tertentu saja, karena pada hari-hari yang dianggap keramat, pemandian ini dipenuhi para peziarah. Lihat saja jejak yang ditinggalkan para peziarah. Sesajen, jeruk dan sampah sampo. Oh ya, jeruk dipakai saat memandikan raga, bagi yang meyakininya bisa membersihkan tubuh dari sakit dan ruh jahat. Boleh percaya , boleh tidak. Awal liburan yang menarik bukan??

Lanjutkan perjalanan Anda menuju Bukit Merek, Kabupaten Karo, tepat di ketinggian 1500 meter dari permukaan laut, Taman Simalem  dibangun di atas tebing yang cukup curam, dengan visi agrowisata dunia. Pantas saja jika 206 hektar lahan resort, tertata hijau nan apik.

Anda ingin menyaksikan karunia Tuhan yang membentang luas, taman Simalem tempatnya.

Berkebun, tracking, hingga outbond bisa Anda habiskan di taman wisata ini. Bagi Anda yang ingin lebih dekat dengan alam, taman simalem resort  menyuguhkan alternatif penginapan yang nyaman meski berada di rerimbunan hutan.

SABTU. Berkeliling taman buah sudah biasa, saatnya Anda berkeliling taman labirin untuk mencoba peruntungan Anda. Sejak diresmikan pada tahun 2011, taman labirin dengan panjang setengah kilometer ini, memiliki tiga level ini menjadi salah satu permainan wajib kunjung wisatawan. Walaupun agak bingung tapi seruuu!

Dan begitu Anda tiba di ujung taman. Rasanya benar-benar seperti berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bernyasar-nyasar dahulu, bersenang-senang kemudian. Hutan, gunung, kebun, Danau Toba, seakan menyatu tanpa sekat pemisah. Bak pesona negeri di atas awan.

Ada satu lagi permainan baru di taman Simalem Resort, yang rugi jika tak Anda coba. Bermain golf, di antara hamparan kebun teh dan indahnya Danau Toba. Jangan khawatir jika tidak membawa stick golf, pihak Simalem menyediakannya untuk Anda. Lapangan golf seluas 16 hektar ini memiliki 9 hole.

Kunjungan Anda ke Simalem Resort, tak akan lengkap tanpa bertandang ke Pearl of Lake Toba Plaza. Dari ketinggian 500 meter, Danau Toba nan cantik, terhampar bak permadani yang akan memanjakan Anda. Di spot inii, berfoto narsis adalah wajib hukumnya.

MINGGU. Dikaruniai dengan cuaca yang sejuk, membuat Berastagi menjadi daerah potensial untuk bercocok tanam, terutama berkebun. Buah markisa, jeruk manis ,dan terong belanda menjadi buah wajib icip di brastagi. Banyak orang Indonesia yang lari dari pajak, tapi di Berastagi, beraneka ragam wisatawan baik lokal dan wisatawan, memburu pajak di daerah Berastagi. Yah, pajak sebutannya. Yang berarti pasar.

Terletak di daerah tugu perjuangan, Berastagi, pajak buah ini  menjual berbagai buah-buahan khas Karo. Satu hal yang  perlu diperhatikan saat Anda berbelanja adalah harga buah bisa ditawar tapi menawarnya jangan kejam-kejam, karena harga buah di sini relatif sangat murah.

Nah bagi Anda bagi pecinta bangunan-bangunan megah, sasarkan diri Anda di Taman Alam Lumbini, Desa Tongkoh. Anda akan disambut oleh bangunan emas nan megah yang merupakan stupa tertinggi di Indonesia, Replika Pagoda Shwedagon. Pagoda ini juga merupakan replica kedua tertinggi di AsiaTenggara.

Sejak tahun 2010, replika Pagoda Shwedagon ini menjadi incaran wisatawan yang berkunjung ke Berastagi. Bagian dalam pagoda ini juga tak kalah megah. Terdapat empat rupang Buddha utama, terpampang di bagian tengah ruangan. Varada Mudra, Dhammacakka Mudra, Bhumiphassa Mudra, dan Jhana mudra. Belum lagi 8 choanteng yang berisi 1118 stupa Buddha. Di langit-langit pagoda tergantung dengan cantik lentera-lentera.

Di dalam pagoda, Anda bisa membeli lilin-lilin untuk berdoa. Bagi Anda yang bukan penganut Buddha pun, juga boleh berdoa kepada Yang Maha Kuasa.

Usai mengagumi megahnya Shwedagon, saatnya menyambangi air terjun Sipiso-piso. Hiiii dari namanya seram yah, tajam bak pisau. Hmm... kira-kira setajam apa  yah...

Untuk dapat mencapai lokasi air terjun, Anda harus melawan lelah menaklukkan ribuan anak tangga yang cukup terjal dan curam. Tapi jangan khawatir, cantiknya danau toba akan senantiasa menemani Anda dalam perjalanan. Perjalanan panjang pun tak akan terasa begitu melelahkan. Jangan lupa untuk membawa minuman, agar anda tidak mengalami dehidrasi yah.

Suara air terjun dan sejuknya perbukitan, menggenapi lelah Anda yang terbayar lunas. Dijamin Anda akan akan malas untuk beranjak pulang. Walaupun lelah, tak boleh lupa untuk bergaya yah. (Fitri Oktarini/Citrakalam Misiani/Yoshef Wisnu)

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Editor : Kistyarini
Sumber:



Sumber:
http://travel.kompas.com/read/2012/06/30/13144633/Menyusuri.Lekuk.Keindahan.Tanah.Karo

No comments:

Post a Comment