Pages

Tuesday, June 17, 2014

Pesta Budaya Njuah-Njuah

Pesta Budaya Njuah-Njuah 

Sumatera Utara, provinsi yang terletak di bagian barat Indonesia ini merupakan provinsi yang kaya akan keberagaman etnis dan tersebar di seluruh wilayahnya. Keberagaman etnis inilah yang menjadikan provinsi Sumatera Utara memiliki berbagai tradisi dan budaya yang berbeda-beda, sehingga apabila dijumlahkan maka keseluruhannya akan terdapat puluhan budaya.

Seperti halnya etnis Batak, etnis ini merupakan etnis asli Sumatera Utara. Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa etnis ini mempunyai berbagai macam tradisi dan budaya yang diwariskan dari para leluhur terdahulu.

Terlebih lagi, etnis Batak tidak hanya terdiri dari satu suku saja, sebab etnis ini memiliki pembagian sebanyak 6 sub-etnis. Masing-masing sub-etnis etnis tersebut mendiami satu wilayah di Sumatera Utara, dan hidup dengan tradisi serta budayanya masing-masing.

Sehingga keberagaman tradisi dan budaya di beberapa wilayah sub-etnis Batak tersebut telah menambahkan daftar destinasi pariwisata budaya yang wajib untuk dikunjungi apabila berada di Sumatera Utara.

Seperti halnya yang terdapat di Kabupaten Dairi, sebagai masyarakat Sumatera Utara tentunya kita telah mengetahui bahwa daerah ini merupakan daerah dataran tinggi yang memiliki titik ketinggian yang paling tinggi dari semua daerah dataran tinggi maupun daerah pegunungan di Sumatera Utara.
Ya, dengan ketinggiannya yang mencapai titik tertinggi di Sumatera Utara pasti bisa dibayangkan bagaimana suhu udara di kabupaten ini ? Tentu saja, suhu udara di kabupaten ini sangat dingin, meskipun pada siang hari.

Berbicara tentang Kabupaten Dairi, daerah dataran tinggi yang satu ini dihuni oleh sub-etnis Batak yang bernama Batak Pakpak.

Batak Pakpak merupakan salah satu sub-etnis Batak yang juga mempunyai garis keturunan langsung dari beberapa generasi Siraja Batak, sehingga apabila ditelusuri dan di teliti lebih lanjut sebenarnya tradisi dan kebudayaan masyarakat Batak Pakpak di Kabupaten Dairi ini sama halnya seperti kebudayaan masyarakat sub-etnis Batak lainnya karena berasal dari satu Tarombo dengan nenek moyang, Siraja Batak dari Pulau Samosir.

Meskipun ada sedikit perbedaan dari beberapa tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Batak Pakpak di Kabupaten Dairi ini, sehingga hal tersebut menjadi keunikan tersendiri bagi masyarakat Batak Pakpak.

Jika di Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Toba Samosir, kita mengenal Pesta Danau Toba, maka di Kabupaten Dairi ini juga terdapat sebuah pergelaran kebudayaan yang sama seperti Pesta Danau Toba. Nama pergelaran tersebut adalah Pesta Budaya Njuah-Njuah.

Pesta Budaya Njuah-Njuah ini merupakan pergelaran budaya yang dilaksanakan setiap tahunnya di Kota Sidikalang, ibukota Kabupaten Dairi. Sehingga pergelaran yang satu ini pun juga sudah termasuk ke dalam agenda pergelaran tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara.

Pesta Budaya Njuah-Njuah ini sama halnya seperti Pesta Danau Toba yang juga merupakan pergelaran akbar. Hanya saja perbedaan yang tampak pada Pesta Budaya Njuah-Njuah, pesta ini lebih menekankan kepada budaya masyarakat Batak Pakpak, lain halnya seperti Pesta Danau Toba yang mencakup seluruh budaya masyarakat di Sumatera Utara.

Sehingga apabila kita ingin melihat tradisi dan kebudayaan masyarakat Batak Pakpak, kita dapat melihatnya di pergelaran ini. Acara ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat, sehingga tidak adanya kesenjangan sosial.

Selain menampilkan tradisi dan kebudayaan masyarakat Batak Pakpak, pergelaran ini juga di definisikan sebagai acara syukuran atas limpahan rezeki yang telah diberikan Tuhan kepada seluruh masyarakat di daerah ini dalam setahun.

Sehingga pada saat pergelaran ini dimulai, tampak suasana yang begitu khidmat di dalam lokasi pergelaran, yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Batak Pakpak dari seluruh wilayah di Kabupaten Dairi. Masyarakat yang hadir terbagi ke dalam beberapa bagian yang masing-masing mengatasnamakan kecamatan.

Dalam satu kecamatan, perwakilan diwajibkan membawa berbagai bahan makanan yang dihasilkan dari usaha pertanian masyarakat dalam satu kecamatan tersebut, misalnya sayur-sayuran, bahan-bahan rempah hingga beraneka jenis buah-buahan yang jumlahnya telah ditentukan terlebih dahulu.

Selain dari hasil usaha pertanian, perwakilan juga diwajibkan membawa beberapa hewan ternak, seperti ayam hingga berbagai jenis ikan yang juga merupakan usaha dalam satu kecamatan tersebut.
Pergelaran ini dimulai dengan pembukaan secara resmi oleh Bupati Kabupaten Dairi. Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan gong, setelah sebelumnya Bupati memberikan kata sambutan pertanda pergelaran ini akan dimulai.

Setelah acara pembukaan, kemudian agenda acara selanjutnya adalah acara berdo’a bersama, memohon agar daerah ini senantiasa sejahtera dan terhindar dari segala mara bahaya. Acara do’a bersama tersebut di pimpin oleh seorang pemuka adat.

Setelah acara do’a bersama dilaksanakan, maka masuklah acara hiburan. Untuk acara hiburan ini menampilkan berbagai atraksi dan kesenian masyarakat Batak Pakpak seperti tari-tarian dan lagu daerah.

Kesenian-kesenian tersebut ditampilkan oleh beberapa kecamatan, bahkan uniknya beberapa dari kesenian tersebut merupakan warisan budaya yang sudah sangat jarang ditampilkan. Sehingga penampilan kesenian tersebut pada pergelaran ini terkesan begitu ekslusif.

Tak hanya itu, pihak panitia ini juga mengadakan acara perlombaan kesenian antar perwakilan kecamatan. Acara perlombaan tersebut berlangsung sangat meriah.

Kesenian yang diperlombakan biasanya kesenian khas Batak Pakpak, dengan tujuan agar masyarakat dapat melestarikan kesenian tersebut dan memperkenalkannya kepada seluruh generasi muda.


Sumber:
http://jalan2.com/city/medan/pesta-budaya-njuah-njuah-2/

 

No comments:

Post a Comment