Pages

Friday, June 8, 2012

ULOS MANDAILING


ULOS MANDAILING

 
ULOS SIPIROK  


Setiap acara adat masyarakat Mandailing khususnya selalu disertai dengan pemberian Ulos dan Manortor. Ulos secara harfiah artinya adalah selimut. Kebiasaanya pemberian Ulos (Mangulosi) melambangkan kehangatan dan kasih sayang kepada penerima Ulos, seperti pemberian Ulos dari orang tua kepada anaknya. Pemberian ulos juga menggambar nilai-nilai kekerabatan Dalihan Na Tolu yang terdiri dari tutup kepala (ikat kepala), tutup dada dan tutup bagian bawah (sarung).
    
Ulos Mandailing Asli dalam buku Adat Budaya Mandailing Dalam Tantangan Zaman ditulis oleh H. Pandapotan Nasution, SH adalan Tonun Patani, warnanya coklat kemerah-merahan yang dikombiasikan dengan memakai benang emas dan sirumbai dengan benang emas juga. Ulos Mandailing menimbulkan kesan kewibawaan dan magis religius dan sudah langka.
Kain adat tonun patani ini dipakai untuk berbagai keperluan, yaitu:
Untuk lapis partaganan.
Untuk penutup pengupa.
Untuk salendang manarimo boru.
Untuk manortor raja-raja, namora-mora, anak ni namora
Sumber Referensi:
1.  H. Mohamad Said, Soetan Koemala Boelan (Flora), Raja, Pemimpin Rakyat, Wartawan, Penentang
2.   Nasution, H. Pandapotan, SH, Adat Budaya Mandailing Dalam Tantangan Zaman, Penerbit Forkala Prov. Sumatera Utara, 2005


Sumber:
http://patuandolok.blogspot.com/2010/02/ulos-mandailing_23.html


No comments:

Post a Comment