Pages

Thursday, June 21, 2012

Tao Silalahi Mutiara Terpendam


Tao Silalahi Mutiara Terpendam



Tugu Silalahi Sabungan diwilayah Tao Silalahi

Pasir Pantai Tao Silalahi
DIENGPLATEAU.COM - Bila anda mengunjungi Kabupaten Dairi, mungkin salah satu tempat yang ingin anda  kunjungi adalah Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo yang merupakan salah satu objek wisata terkenal di daerah itu. Namun sebenarnya Dairi masih memiliki potensi wisata yang juga sangat indah yang kaya pesona dan menyimpan banyak “rahasia alam” bahkan lebih indah dari TWI, namun belum begitu dikelola dengan maksimal sehingga kawasan wisata Danau Silalahi (dalam bahasa batak Toba disebut Tao Silalahi) dan Desa Silalahi namanya tidak setenar  TWI.

Tao Silalahi terletak di kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi. Wisata danau yang ada terletak pada sepanjang pantai beberapa desa, seperti desa Silalahi I, Silalahi II, Silalahi III, dan Paropo. Hamparan pantai yang indah diperkirakan dapat mencapai 28 Km. Tao Silalahi merupakan perairan Danau Toba di Kecamatan Silahisabungan yang merupakan palung terdalam di Danau Toba bahkan di dunia, dengan kedalaman mencapai 905 meter.

Saat ini saya akan menceritakan bagaimana saya dan teman-teman dekat yang kami sebut dengan Keluarga Semangath, melakukan perjalanan menuju Tao Silalahi. Kami memulai perjalanan kami dari Medan menuju Berastagi hingga ke Tao Silalahi, berangkat sekitar pukul 05.00 WIB, dengan penuh semangat sesuai dengan sebutan kami, Keluarga Semangath, melalui setiap jalanan. Tak lupa kami berdoa terlebih dahulu sebelum berangkat. 


Pasir Pantai Tao Silalahi
Kami menggunakan 2 mobil Luxioo dalam perjalanan itu. Meskipun masih anak kos, kalau urusan jalan-jalan kami tidak mau kalah. Ada-ada saja uang yang bisa didapatkan. Kami singgah di Panatapan sejenak menikmati indahnya suasana pagi hari dari ketinggian, dan menghirup segarnya udara pagi hari yang tidak kami dapatkan di Medan, yang penuh dengan polusi udara. Kami melewati Berastagi, saya takjub melihat indahnya pemandangan pagi itu, hijau membentang luas. Penuh dengan buah dan sayuran. Setelah itu kami tiba di Kabanjahe sekitar pukul 07.00 WIB, kami kembali istirahat untuk sarapan pagi. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi ditemani canda tawa, musik dan tidak lupa snack. Dari sekian banyak SPBU yang ada dipinggir jalan, semuanya selalu kami singgahi, karena ada-ada saja yang ingin kekamar kecil.

Sebelum sampai di Tao Silalahi kami membuat sesi pemotretan alias foto-fotoan, kami sangat takjub melihat keindahan bukit-bukit yang kami lewati, tinggi menjulang, itulah bukti kuasa Tuhan. Sempat ada rasa was-was ketika melewati setiap tikungan, karena disamping tikungan adalah  jurang, salah sedikit fatal akibatnya. Ada banyak rombongan yang akan menuju Tao Silalahi pada waktu itu. Meskipun jalan yang kami lalui menuju Tao Silalahi belum begitu bagus, masih banyak lobang dan lumpur disana-sini, namun karena keinginan kuat kami untuk menikmati keindahan Tao Silalahi, tantangan itu tidak menyurutkan keinginan kami.


Gambar Penulis ketika di Tugu Silalahi Sabungan
Tao silalahi adalah mutiara terpendam di Sumatera Utara, betapa tidak, tao ini memiliki hamparan pantai yang sangat indah dan desa disekitarnya menyimpan banyak cerita khas serta legenda suku batak, namun tidak semua orang mengetahui hal ini. Hamparan pantai indah yang terbentang di sepanjang sisi pantai Tao Silalahi diperkirakan mencapai 28 Km sehingga sangat potensial untuk dijadikan arena olahraga pantai seperti volly pantai, renang, selam dan jet ski, anda juga anda akan menemukan bangunan bersejarah berupa 42 rumah adat berusia sekitar 250 tahun. Dahulu, desa Silalahi merupakan sebuah kerajaan yang dibangun oleh raja Silalahi Sabungan selain itu disinilah terdapat Tugu Silalahi Sabungan, yang mengungkap seluruh pomparan (keturunan) Toga Raja Silalahi Sabungan, dan di tugu itu terdapat juga relief yang menceritakan kehidupan Raja Silalahi Sabungan.

Jika Anda ingin datang ke Tao Silalahi, bisa ditempuh lewat dua jalur darat. pertama, melewati jalur lintas Medan-Sidikalang, ibu kota Kabupaten Dairi, kemudian diteruskan melalui jalur Merek-Raya. Kedua, melalui jalur lintas Medan-Pematang siantar yang juga harus diteruskan melewati jalur Merek-Raya. Jalur Merek-Raya meruapakan jalur penghubung kota Pematangsiantar dengan kabupaten Dairi. Ketika tiba di Tao Silalahi sekitar pukul 11.00 WIB, dengan tidak sabar lagi kami langsung mengganti pakaian, dan menceburkan diri ke Tao Silalahi, meskipun terik panas matahari menghujani kulit kami, namun itu tidak menjadi halangan bagi kami untuk berenang, sambil berenang, kami juga berfoto-foto untuk mendokumentasikan momen itu. Canda tawa ikut menghiasi indahnya pengalaman perjalanan di Tao Silalahi. Ada yang berenang gaya kupu-kupu dan bahkan gaya batu, ada juga yang membuat benteng pasir dan setelah selesai dibangun dihancurkan berramai-ramai. Satu hal yang sedikit lucu adalah, ketika foto-fotoan, ada yang mengira pada waktu itu kamera dalam keadaan memfoto padahal sedang shooting vidio, terdiam tidak bergerak beberapa detik, ketika diberi tahu bahwa itu sedang shooting vidio, semua tertawa terbahak-bahak. Waktu pun menunjukkan pukul 13.45 WIB, kami pun istirahat, mengeringkan badan dan tidak lupa makan siang tentunya karena perut sudah kosong sehabis berenang, sambil makan ada-ada saja canda tawa yang terjadi. Setelah selesai makan siang kami pun berbegas pulang meninggalkan Tao Silalahi sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelum jauh meninggalkan Tao Silalahi tak lupa kami singgah di Tugu Silalahi Sabungan, kami minta ijin kepada yang merawat tugu itu untuk masuk dan berfoto, dan akhirnya kami diberi ijin untuk masuk dan berfoto,  kami tidak bisa bertemu dengan pemandu tugu itu (keturunan Raja Silalahi) karena sedang pergi memancing, sehingga kami tidak bisa mendapatkan informasi mengenai Raja Silalahi Sabungan.

Itulah perjalanan kami di Tao Silalahi, semoga pemerinah setempat bisa lebih memperhatikan Tao Silalahi dan melakukan pengembangan  sehingga keindahan Tao Silalahi bisa dikunjungi dan dikenal banyak orang. Terimakasih Tao Silalahi, keindahan mu akan terus kami kenang. Sampai bertemu di Tao Silalahi.

Naskah Oleh :

Freddy Sanjaya Panjaitan
Jalan Tuasan gang Sedar no 43 A, Medan.
ID DPC : 19.01/19.02


Sumber:

No comments:

Post a Comment