Pages

Saturday, May 19, 2012

Rumah Bekas Pengasingan Sisingamangaraja XII Terbakar

Rumah Bekas Pengasingan Sisingamangaraja XII Terbakar

TARUTUNG, – Rumah tempat pengasingan dan penawanan keluarga Sisingamangaraja XII yang sudah berusia 102 tahun di Kelurahan Huta Toruan V,Pearaja,Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), hangus terbakar kemarin, sekitar pukul 02.00 WIB.

Hingga kini penyebab kebakaran masih diselidiki Kepolisian Resor (Polres) Taput. Dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa,namun barang- barang peninggalan seperti ulos batak, dokumen, barang-barang antik peninggalan keluarga Raja Sisingamangaraja XII dan foto-foto yang merupakan bagian dari bukti sejarah perjalanan Sisingamangaraja XII hangus terbakar.

Yang tersisa hanya beberapa bendabenda peninggalan seperti guci dan kendi, keris kecil, peralatan sirih, koin kuno, kunci antik yang dulu digunakan para kerabat Sisingamangaraja XII saat ditawan Belanda. Kondisi barang-barang tersebut sudah dalam keadaan gosong. “Di rumah ini dulu para kerabat dekat Sisingamangaraja XII ditawan dan diasingkan oleh Belanda. Ada sekitar 40 orang jumlahnya, mulai dari permaisuri Sisingamangaraja XII, putra dan putrinya serta keluarga dekat lainnya,”ujar R Boru Tambunan, 56, istri dari almarhum Batara Sitompul yang merupakan anak dari Samaria Nagok, putri bungsu Sisingamangaraja XII kepada wartawan, kemarin.

Saat kejadian, R Tambunan yang menempati rumah tersebut setelah menikah dengan suaminya Batara Sitompul mengaku sedang tidak berada di rumah. Sebab, dia harus melayat keluarganya yang meninggal dunia.Namun sebelum berangkat, dia sudah memastikan terlebih dahulu semua listrik dan api di dapur dalam kondisi mati.

“Saya meninggalkan rumah menjelang pukul 18.00 WIB.Kemudian saya dihubungi sekitar pukul 02.00 subuh. Setelah saya tiba di rumah, rumah ini sudah hangus terbakar,” katanya. Pihak pemadam kebakaran kewalahan memadamkan api. Selain karena jalan menuju rumah tersebut yang sangat sempit dan tidak dapat dilewati mobil pemadam,bahan bangunan yang seluruhnya terbuat dari kayu memicu api cepat melahap seluruh bagian rumah.

Yang tersisa dari rumah yang diperkirakan berusia 102 tahun tersebut hanyalah bagian belakang yang merupakan tempat serdadu dan pembantu belanda yang dulunya disuruh mengawasi mereka. Cicit Sisingamangaraja XII lainnya Falevi Sitompul,50,mengatakan hingga saat ini pihaknya tidak mengetahui penyebab kebakaran rumah bersejarah itu.Maka itu mereka berharap agar pihak berwajib mengusut penyebab kebakaran tersebut.

Keturunan Sisingamangaraja XII lainnya,Raja Tonggo Tua Sinambela, yang merupakan garis keturunan ke-15 menyatakan dirinya sangat sedih atas peristiwa kebakaran rumah bersejarah itu. Apalagi selama ini rumah tersebut luput dari perhatian pemerintah. Sebab pascaserah terima dari pihak Belanda dulu, rumah tersebut hanya dirawat oleh keluarga, terutama marga Sitompul sebagai menantu bungsu dari Sisingamangaraja XII. “Otomatis saya sangat sedih dengan kejadian ini.

Sebagai rumah bersejarah, kita menyadari bahwa rumah itu bukan hanya milik keluarga, tetapi juga milik seluruh bangsa Indonesia,khususnya Tapanuli. Harusnya pemerintah juga tahu itu,”ujarnya. Dia mengatakan, di rumah itu, Terang Raja Tonggo, ompungnya, dan kerabat lainnya ditawan sebelum Belanda menyerang pasukan Sisingamangaraja XII di kawasan Humbang.

“Hal itu dilakukan Belanda sebagai tekanan moral untuk melemahkan perjuangan Sisingamangaraja XII saat itu,”pungkasnya. Polres Taput masih menyelidiki penyebab kebakaran rumah bersejarah itu. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih memasang police line di lokasi kejadian.

“Kita masih mengumpulkan keterangan saksi dan mencari penyebab kebakaran rumah bersejarah itu, serta mengumpulkan total kerugian,” terang Wakil Kepala Kepolisian Resor (Wakapolres Taput) Kompol Rober Aritonang.


Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/
 

No comments:

Post a Comment