Pages

Tuesday, May 1, 2012

Taman Eden, Tanam 100 PohonKhas Toba


Taman Eden, Tanam 100 PohonKhas Toba


Posted by M.Sinaga on May 3, 2011 in Daerah | 0 Comment

Tobasa, Fakta Indonesia
Taman Eden di Desa Sionggang Utara, Kecamatan Lumban Julu, Toba Samosir, Sumatera Utara, akan melaksanakan penanaman 100 jenis pohon yang tumbuhnya khas di daerah Toba, sebagai upaya melestarikan lingkungan hidup dan budaya Batak.

Pengelola Taman Eden, Marandus Sirait di Balige, Selasa (3/5), menjelaskan, penanaman pohon khas tersebut akan dilakukan dengan kemasan yang unik, sekaligus memperingati hari lingkungan hidup sedunia, yang akan dilaksanakan bulan Juni 2011 mendatang.

“100 jenis pohon khas berasal dari daerah Toba yang akan ditanam, semuanya berkait dengan ‘umpasa’ (perumpamaan sebagai kata-kata nasehat dalam budaya adat Batak), sekaligus merupakan upaya melestarikan lingkungan dan budaya Batak,” terang Marandus.

Ia mencontohkan, penanaman pohon “pokki” (sejenis pohon keras yang sangat besar) tumbuhnya sekitar kawasan hutan Toba, saat penanamannya dibacakan “umpasa” (perumpamaan) dikaitkan sifat pohon dan tujuan pemberian nasehat sesuai karakter pohon tersebut.

“Pirma Pokki, Bahul-bahul Passalongan. Pirma Tondi, Sai Lunju-lunju Ma Nang Pangomoan (Pohon pokki tegak tumbuh keras. Lumbung besar tempat penyimpanan. Hati dan jiwa semakin kokoh bersemangat, dan mudah-mudahan senantiasa mendapat berkat dan keberuntungan),” terangnya.

Marandus menyebutkan, acara penanaman pohon tersebut akan diiringi alunan musik tradisional Batak (gondang, uning-uningan) serta tarian, saat menyerahkan pohon-pohon yang akan ditanam kepada seratus orang yang menanam lewat persembahan tarian tortor Toba.

Tanaman Khas Taman Eden
Koreografi tortor, kata Marandus, menggambarkan aktivitas penanaman pohon untuk pelestarian alam. Gerak tarinya, melambangkan kegiatan penanaman, pemupukan, penyiraman (dipispis/disiram dengan menggunakan daun beringin) hingga pohon tumbuh dan terpelihara dengan baik.

Ia menjelaskan, gaya menyiram diselaraskan seperti “tortor sawan”, tanpa mengubah gerak dasar, dikombinasikan menjadi gerakan baru mempertunjukkan nuansa lingkungan.

“Dunia akan mengenal tortor lingkungan ini, dengan harapan budaya Batak akan lebih terangkat,” terang Marandus.

Pada setiap pohon yang ditanam, akan tertera nama penyumbangnya serta dituliskan “umpasa” sesuai sifat pohon tersebut dan dibukukan dengan judul “100 orang yang peduli tanaman khas Toba berkait dengan umpasa”, dilengkapi biodata, kritik dan saran atas lingkungan danau Toba (atn/smt)


Sumber:

No comments:

Post a Comment